Rabu, 25 November 2015

jurnalissmada Dalam Artikel : Sejarah dan Mengenang Jasa Guru, Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa




Pagiku cerahku matahari bersinar… ku gendong tas merahku di pundak…
Slamat pagi semua ku nantikan dirimu di depan kelasku menantikan kami..
Guruku tersayang guru tercinta tanpamu apa jadinya aku… Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal.. guruku terima kasihku…

     Itulah kutipan dari lagu "Terima Kasih Guruku" ciptaan Melly Goeslaw. Yup, jika tanggal 10 November kemarin adalah Hari Pahlawan maka tanggal 25 November atau tepatnya hari ini merupakan Hari Pahlawan Tanpa Tanda Jasa atau Hari Guru Nasional. Guru merupakan salah satu unsur terpenting dalam pendidikan. Tanpa adanya seorang guru, suatu ilmu tidak bisa kita terima dan nikmati. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa merupakan gelaran khusus yang diberikan kepada profesi guru. Bahkan Google juga turut merayakan Hari Guru melalui Google Doodle. Hal ini menunjukkan bahwa guru mulai mendapat apresiasi, perjuangan mereka diakui dan kesejahteraan mereka diperhatikan. Guru, walaupun sering kita lawan, sering kita remehkan, tapi merekalah yang juga berperan besar membawa kita sukses kedepannya. Anggapan bahwa guru adalah orang tua kedua memang benar, karena guru selalu sabar dan tanpa pamrih membimbing kita seperti halnya kedua orang kita. Walaupun penghasilan guru tak sebanding dengan jasa guru, guru merupakan salah satu pekerjaan yang mulia.

     Bahkan dalam islam, orang yang berilmu dan berpengetahuan (guru) yang sangat luhur kedudunnya disisi Allah SWT dari pada lainnya. Seperti apa yang dikemukakan Al-Nahlawy bahwa keutamaan profesi guru sangatlah besar, sehingga Allah SWT menjadikannya sebagai tugas yang diemban Rasulallah SAW. Siapa yang bekerja di bidang pendidikan maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya itu. Pahala seorang guru juga besar dan terus mengalir walaupun si guru sudah meninggal, karena salah satu pahala yang tidak putusnya walaupun kita sudah meninggal adalah Ilmu yang bermanfaat bagi orang lain.

Google juga merayakan Hari Guru dengan Google Doodle



     Nah, bagaimana sejarahnya 25 November dijadikan Hari Guru Nasional? 25 November dijadikan sebagai Hari Guru Nasional dikarenakan tanggal itu berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sementara peringatan Hari Guru Nasional ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden, No 78 Tahun 1994. Namun sebenarnya, sejarah hari Guru sendiri sudah melalui proses yang panjang. Ini bermula ketika PGRI masih bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912. Organisasi ini beranggotakan para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Di masa yang sama, muncul dan berkembang organisasi guru dengan beragam latar belakang seperti keagamaan, kebangsaan, dan lain sebagainya. Sebelum berubah menjadi PGRI, setelah dua dekade, nama PGHB kemudian berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Munculnya nama “Indonesia” mengejutkan dan menciutkan banyak pihak, terutama pemerintah Belanda. Rupanya, Pemerintah Belanda tidak senang dengan penambahan kata “Indonesia”. Berawal dari situlah, kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda kian membuncah. Hingga akhirnya terbitlah cita-cita dan kesadaran bahwa perjuangan para guru Indonesia tak lagi tentang perbaikan nasib maupun kesamaan hak dan posisi dengan Belanda.

     Namun, sayangnya saat Pemerintah Jepang berkuasa di Indonesia, PGI dibungkam Jepang. Semua organisasi dan sekolah ditutup. Barulah setelah proklamasi 17 Agustus 1945, PGI kembali menggeliat. Para guru ini menggelar Kongres Guru Indonesia pada 24–25 November 1945 di Surakarta. Pada Kongres inilah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. Semangat persatuan kian mendasari pelaksanaan Kongres Guru Indonesia tersebut. Para peserta kongres sepakat untuk menghapuskan semua organisasi dan kelompok guru berlatar belakang perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku. Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para guru, pemerintah menetapkan hari lahir PGRI tersebut sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun. (HN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar