Apa kabarmu, waktu?
Geliatmu gemulai menjejak binal. Berputar, meliuk, merancang arah.
Membuatku terjaga dalam musim yang jalang.
Sekehendaknya datang dan pergi.
Apa kabarmu, waktu?
Desah nafasmu menyusup kelangkang hingga liang liang
Habis, detak hariku kau lumat tanpa sapa batas hingga gairahku terbata ratap menatap punggungmu
Menggores kenang dan di depan,
Kau tenang melipat rapat kabar itu misteri.
Dan kini aku diketuk sibuk, menekuk dalam waktu dengan suara sengau parau tak terkensali menjajarkan detak waktu yang kian dikebiri perdaban.
Apa kabarmu, waktu?
Masih terbata mengeja rindu.
-Anonymous
Tidak ada komentar:
Posting Komentar